Soko Berita

Jemaah Haji Lansia Tak Wajib Turun di Bir Ali, Ini Penjelasan Lengkap Prosedurnya

Demi kenyamanan dan keamanan, jemaah haji lansia dan risiko tinggi dapat melafalkan niat umrah langsung dari dalam bus saat di Bir Ali. Simak prosedurnya!.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
13 Mei 2025
<p>Jamaah haji Indonesia saat miqat di Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, pada Senin, 12 Mei 2025. (Dok.Kemenag)</p>

Jamaah haji Indonesia saat miqat di Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, pada Senin, 12 Mei 2025. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, BIR ALI, MADINAH — Kementerian Agama (Kemenag) RI terus meningkatkan kualitas pelayanan haji 2025, termasuk bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti). 

Salah satu kemudahan diberikan saat jemaah tiba di Miqat Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, lokasi penting untuk melafalkan niat umrah sebelum memasuki Makkah. 

Kini, jemaah lansia tidak wajib turun dari bus. Mereka cukup melafalkan niat ihram langsung dari dalam kendaraan, dibimbing oleh petugas yang ditunjuk.

Baca juga: Bus Shalawat 24 Jam untuk Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Gratis dan Ramah Lansia!

Pelaksana Bimbingan Ibadah di Sektor Bir Ali, Moh. Khusen, menyebutkan bahwa prosedur ini mengacu pada SOP resmi Kementerian Agama. 

"Jemaah yang tidak mampu berjalan jauh, seperti lansia, sakit, atau memiliki keterbatasan fisik, dapat tetap berada di bus. Kami datangi satu per satu untuk membimbing niat ihram secara langsung," ujar Khusen yang juga dosen Fakultas Tarbiyah UIN Salatiga, Senin 13 Mei 2025.

Menurut Khusen, seluruh jemaah dari Madinah telah mengenakan pakaian ihram, mandi ihram, dan salat sunah sebelum berangkat dari hotel. 

Bagi Jemaah yang Sehat dan Mampu Dapat Salat di Masjid Miqat Bir Ali

Sesampainya di Bir Ali, jemaah hanya tinggal melafalkan niat. Bagi yang sehat dan mampu, mereka dapat turun untuk berwudhu serta salat sunah di Masjid Miqat Bir Ali.

“Di dalam bus, kami pastikan kesiapan jemaah. Mulai dari pakaian ihram hingga membimbing niat bersama-sama,” tambah Khusen sebagaimana dilansir situs Kemenag. 

Baca juga: WNI di Makkah Ditangkap karena Haji Ilegal! Terancam Denda Rp400 Juta dan Deportasi!

Jika dalam satu bus belum ada pembimbing yang memandu niat, Khusen akan berkoordinasi langsung dengan pimpinan rombongan atau mengambil alih pembimbingan.

Hal senada disampaikan Gartaman, petugas layanan jemaah lansia dan difabel di Sektor Bir Ali. 

Ia menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi jemaah lansia untuk turun dari bus jika sudah berada dalam kondisi ihram. 

“Yang penting niat sudah dilafalkan dengan benar, tidak harus turun demi kenyamanan mereka,” ujarnya.

Berdasarkan data resmi, pada hari pertama keberangkatan (Sabtu, 10 Mei 2025), sebanyak 2.846 jemaah diberangkatkan dari Madinah ke Makkah menggunakan 74 bus. 

Hari Kedua, Tercatat 6.277 Jemaah dengan 184 Bus

Pada hari kedua, tercatat 6.277 jemaah dengan 184 bus. Total dalam dua hari, 9.123 jemaah telah melewati miqat Bir Ali.

Baca juga: Jemaah Haji 2025 Boleh Menginap di Hotel, Tak Perlu Lagi Kemping di Mina!

Sebagai informasi, Bir Ali—dikenal juga sebagai Zul Hulaifah atau Sumur Ali—adalah miqat makani utama bagi jemaah dari arah Madinah. 

Kawasannya terus dikembangkan dengan fasilitas lengkap seperti toilet, tempat wudhu, dan masjid yang megah. 

Pembangunan di area ini juga terus berlangsung demi mendukung kenyamanan para tamu Allah.

Kebijakan pelafalan niat dari dalam bus menjadi solusi yang manusiawi dan tepat sasaran. 

Selain menjaga kekhusyukan ibadah, prosedur ini juga menjamin keselamatan jemaah lansia dan risti, tanpa mengurangi kesakralan pelaksanaan haji.(*)